Resistansi R, induktansi L, dan kapasitansi C

Resistansi R, induktansi L, dan kapasitansi C adalah tiga komponen dan parameter utama dalam suatu rangkaian, dan semua rangkaian tidak dapat berfungsi tanpa ketiga parameter ini (setidaknya salah satunya). Alasan mengapa ketiganya merupakan komponen dan parameter adalah karena R, L, dan C mewakili suatu jenis komponen, seperti komponen resistif, dan di sisi lain, mereka mewakili suatu angka, seperti nilai resistansi.

Perlu ditegaskan secara khusus di sini bahwa terdapat perbedaan antara komponen dalam rangkaian dan komponen fisik sebenarnya. Komponen dalam rangkaian sebenarnya hanyalah sebuah model, yang dapat merepresentasikan karakteristik tertentu dari komponen sebenarnya. Sederhananya, kita menggunakan simbol untuk merepresentasikan karakteristik tertentu dari komponen peralatan sebenarnya, seperti resistor, tungku listrik, dll. Batang pemanas listrik dan komponen lainnya dapat direpresentasikan dalam rangkaian menggunakan komponen resistif sebagai modelnya.

Namun, beberapa perangkat tidak dapat direpresentasikan hanya oleh satu komponen, seperti belitan motor, yang berupa kumparan. Tentu saja, belitan dapat direpresentasikan oleh induktansi, tetapi belitan juga memiliki nilai resistansi, sehingga resistansi juga harus digunakan untuk merepresentasikan nilai resistansi ini. Oleh karena itu, ketika memodelkan belitan motor dalam suatu rangkaian, belitan tersebut harus direpresentasikan oleh kombinasi seri induktansi dan resistansi.

Resistansi adalah yang paling sederhana dan paling umum. Menurut hukum Ohm, resistansi R=U/I, yang berarti resistansi sama dengan tegangan dibagi arus. Dari perspektif satuan, resistansi adalah Ω=V/A, yang berarti ohm sama dengan volt dibagi ampere. Dalam suatu rangkaian, resistansi mewakili efek pemblokiran pada arus. Semakin besar resistansi, semakin kuat efek pemblokiran pada arus… Singkatnya, resistansi tidak berpengaruh. Selanjutnya, kita akan membahas induktansi dan kapasitansi.

Faktanya, induktansi juga merepresentasikan kemampuan penyimpanan energi komponen induktansi, karena semakin kuat medan magnet, semakin besar energi yang dimilikinya. Medan magnet memiliki energi, karena dengan cara ini, medan magnet dapat memberikan gaya pada magnet di dalam medan magnet dan melakukan kerja pada magnet tersebut.

Apa hubungan antara induktansi, kapasitansi, dan resistansi?

Induktansi dan kapasitansi sendiri tidak ada hubungannya dengan resistansi, satuannya sepenuhnya berbeda, tetapi berbeda dalam rangkaian AC.

Pada resistor DC, induktansi setara dengan hubung singkat, sementara kapasitansi setara dengan rangkaian terbuka (open circuit). Namun, pada rangkaian AC, baik induktansi maupun kapasitansi menghasilkan nilai resistansi yang berbeda seiring dengan perubahan frekuensi. Pada saat ini, nilai resistansi tidak lagi disebut resistansi, melainkan reaktansi, yang dilambangkan dengan huruf X. Nilai resistansi yang dihasilkan oleh induktansi disebut induktansi XL, dan nilai resistansi yang dihasilkan oleh kapasitansi disebut kapasitansi XC.

Reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif serupa dengan resistor, dan satuannya dalam ohm. Oleh karena itu, keduanya juga mewakili efek pemblokiran induktansi dan kapasitansi terhadap arus dalam suatu rangkaian, tetapi resistansinya tidak berubah terhadap frekuensi, sementara reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif berubah terhadap frekuensi.


Waktu posting: 18-Nov-2023